Selasa, 12 November 2013

Artikel Berpola Deduktif



Artikel Berpola Deduktif

PEMERINTAH  TAK BISA JAGA HARGA, KENAIKAN UPAH BURUH JADI SIA-SIA

           Sekretaris Apindo, Suryadi Sasmita  mengatakan, selama ini setiap kenaikan upah selalu diiringi kenaikan harga. Pemerintah disebut gagal dalam menjaga harga. Beliau juga menambahkan, "Kenaikan upah jadi percuma karena pemerintah tidak menjaga harga barang. Di China harga breakfast (sarapan) 30 tahun lalu itu 1.000 yen dan sekarang masih segitu. Pemerintah harus jaga lonjakan harga ini," kata Suryadi di Gran Melia, Jakarta, Rabu (6/11).
            Selama ini pemerintah melakukan upaya kenaikan harga dengan cara operasi pasar yang sifatnya hanya temporer. Seharusnya upaya yang dilakukan adalah jangka panjang, seperti peningkatan produksi serta perlindungan harga terhadap barang kebutuhan pokok. Selain itu pemerintah seharusnya memihak kepada petani dengan memberi subsidi pupuk.
            Kenaikan harga disebabkan tidak adanya batasan harga jual dari pemerintah, selain itu harus ada koordinasi yang baik antara pelaku usaha serta pemerintah daerah guna menjaga stabilisasi harga, kelancaran pasokan, dan jumlah produksi di tiap daerah bagi setiap komoditas pangan.
            Penyebab kenaikan harga kebutuhan pokok  lainnya disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp.6.500/liter. Kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan adalah Sembilan Bahan Pokok, seperti Beras, Gula , Sayur mayur, Daging, Susu, Telur, Minyak tanah, Garam beryodium dan bernatrium. Dengan kenaikan harga bahan pokok dan BBM maka wajarlah masyarakat menganngap kenaikan upah buruh sia-sia.
Catatan : Kalimat utama terletak pada paragraf pertama yang di cetak tebal (bold)

http://www.merdeka.com/uang/pemerintah-tak-bisa-jaga-harga-kenaikan-upah-buruh-jadi-sia-sia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar