Selasa, 12 November 2013

Artikel Berpola Induktif



Artikel Berpola Induktif

PRODUK UKM INDONESIA LAKU DI SWISS

Usaha Kecil Menengah adalah sebuah usaha yang berskala kecil. Umumnya, ia dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok. Bidang yang digarap oleh Usaha Kecil Menengah antara lain: toko kelontong, salon kecantikan, restoran, kerajinan, dan lain-lain. Biasanya usaha tersebut digagas oleh satu atau dua orang pendiri.
Dalam pembangunan perekonomian di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang memiliki peranan penting. Hal ini dikarenakan sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. UKM juga memiliki peran yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, oleh karena itu, selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam perindustrian hasil-hasil pembangunan.
UKM Indonesia tidak hanya berperan dan aktif di dalam negeri, namun UKM Indonesia dapat ikut dalam Pameran MUBA di Swiss. Pameran MUBA merupakan pameran retail terbesar dan tertua di Swiss yang dibuka untuk masyarakat umum. Pameran ini menempati luas area sebesar 75 ribu meter persegi.
Pada Pameran MUBA kali ini, Kementerian Perdagangan berhasil mengkoordinir 48 perusahaan UKM untuk turut berpartisipasi dalam pameran yang berlangsung pada tanggal 22 Februari hingga 3 Maret 2013 di Basel, Swiss. Indonesia yang merupakan ‘Negara Tamu Kehormatan’ menampilkan Paviliun Indonesia yang ditempatkan di area pameran seluas 2.000 meter persegi.
Salah satu peserta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia yang ikut dalam pameran MUBA 2013 berhasil mendapatkan pesanan sebesar USD 50 ribu dari salah satu perusahaan dagang terbesar di Swiss. “Produk yang dipesan adalah Tamarind Wood Multi Purpose Bowl,” ungkap Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi Bustami, dalam siaran persnya, Senin (25/2).
Perusahaan Swiss tertarik membeli produk buatan perusahaan Oesing Craft tersebut karena produknya berbahan natural, yaitu terbuat dari kayu asem yang memiliki tekstur unik dengan motif alami yang bervariasi. Menurut Direktur Oesing Craft, Bambang Haryono, Tamarind Wood Multi Purpose Bowl ini juga telah berhasil mendapatkan penghargaan UNESCO Award di tahun 2012. “Kesuksesan tersebut juga tidak terlepas dari dukungan Kementerian Perdagangan,” tegasnya.

Catatan : Kalimat utama terletak pada paragraf ke- 6 (akhir paragraf) yang di cetak tebal (bold)

http://agro.kemenperin.go.id/1613-MUBA-2013--Produk-Kerajinan-UKM-Indonesia-Laku-di-Swiss





.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar