Selasa, 20 Maret 2012

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA - MINGGU KE - 5


Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Apapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat perencanaan adalah :
  1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
  2. Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi seminim mungkin.
  3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik. 
  4. Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
  5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
  6. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
  7. Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
  8. Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
             Periode Orde Baru, dibagi dalam :
a)      Periode 1945 – 1950
b)      Periode 1951 – 1955
c)      Periode 1956 – 1960
d)     Periode 1961 – 1966

Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
a.      Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
b.      Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
c.        Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
d.      Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
e.       Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
f.       Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94

Senin, 19 Maret 2012

LARANGAN MINUM/MAKAN SAMBIL BERDIRI


Inilah mengapa Rasulullah SAW melarang umatnya minum sambil berdiri!!!
Dalam hadist disebutkan “janganlah kamu minum sambil berdiri”. Dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.

Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Jika kita minum sambil berdiri. Air yang kita minum otomatis masuk tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika menuju kandung kemih itu terjadi pengendapan di saluran speanjang perjalanan (ureter). Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter inilah awal mula munculnya bencana.

Betul, penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang sungguh berbahaya. diduga diakibatkan karena Susah kencing, jelas hal ini berhubungan dengan saluran yang sedikit demi sedikit tersumbat tadi.

Dari Anas r.a. dari Nabi saw.: "Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri". Qatadah berkata, "Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa hal itu lebih buruk."
Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lambat. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.

Adapun rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat azas darurat!

Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.

Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.

Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.

Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: "Lihatlah orang itu duduk seperti budak." Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: "Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak." Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan. Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, "Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan" (HR Bukhari).

Rabu, 14 Maret 2012

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA - MINGGU KE - 4


“PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA”

Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Perkembangan Ekonomi Indonesia
Krisis nilai tukar telah menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai tukar rupiah yang merosot tajam sejak bulan Juli 1997 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam triwulan ketiga dan triwulan keempat menurun menjadi 2,45 persen dan 1,37 persen. Pada triwulan pertama dan triwulan kedua tahun 1997 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8,46 persen dan 6,77 persen. Pada triwulan I tahun 1998 tercatat pertumbuhan negatif sebesar -6,21 persen.
Merosotnya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari masalah kondisi usaha sektor swasta yang makin melambat kinerjanya. Kelambatan ini terjadi antara lain karena sulitnya memperoleh bahan baku impor yang terkait dengan tidak diterimanya LC Indonesia dan beban pembayaran hutang luar negeri yang semakin membengkak sejalan dengan melemahnya rupiah serta semakin tingginya tingkat bunga bank. Kerusuhan yang melanda beberapa kota dalam bulan Mei 1998 diperkirakan akan semakin melambatkan kinerja swasta yang pada giliran selanjutnya menurunkan lebih lanjut pertumbuhan ekonomi, khususnya pada triwulan kedua tahun 1998.
Sementara itu perkembangan ekspor pada bulan Maret 1998 menunjukkan pertumbuhan ekspor nonmigas yang menggembirakan yaitu sekitar 16 persen. Laju pertumbuhan ini dicapai berkat harga komoditi ekspor yang makin kompetitif dengan merosotnya nilai rupiah. Peningkatan ini turut menyebabkan surplus perdagangan melonjak menjadi 1,97 miliar dollar AS dibandingkan dengan 206,1 juta dollar AS pada bulan Maret tahun 1997. Impor yang menurun tajam merupakan faktor lain terciptanya surplus tersebut. Impor pada bulan Maret 1998 turun sebesar 38 persen sejalan dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi.
Strategi Pembangunan Ekonomi
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor/variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan (Suroso, 1993). Beberapa strategi pembangunan ekonomi adalah :
1. Strategi Pertumbuhan
Inti dari konsep strategi pertumbuhan :
  • Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
  • Selanjutnya pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle-down-effect) pendistribusian kembali.
    • Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
    • Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
      2. Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
      Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik  sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk dan paket program terpadu.
      3. Strategi Ketergantungan
      Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain, sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan.
      Inti dari konsep strategi ketergantungan :
      Kemiskinan di negara-negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya padausaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya : meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional, dan sejenisnya.
      4. Strategi yang Berwawasan Ruang
      Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effect). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai. Sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
      5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
      Sasaran dari strategi ini adalah menaggulangi kemiskinan secara masal. Stategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.
      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi
      Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam prosos pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan ‘Apa tujuan yang hendak dicapai?’
      Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan digunakan.

      Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia
      Sebelum orde baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan lebih menitikberatkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
      Sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih di arahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
      Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesiapun tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia dengan berbagai wilayah pembangunan I,II,III, dan seterusnya).
      Strategi-strategi trsebut kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni
      REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
      REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
      REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
      REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

      Sabtu, 03 Maret 2012

      TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA - MINGGU KE - 2&3


      “Sistem Perekonomian Indonesia”
      2.1 Perkembangan Sistem Ekonomi
        *  Sistem Ekonomi Indonesia Sebelum Orba
                  Sejak negara republik Indonesia berdiri sudah banyak tokoh-tokoh negara yang telah merumuskan perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secra individu maupun melalui diskusi kelompok. Dinegara Amerika tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri yang positif diantaranya adalah :
      • Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
      • Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
      • Wraga negara memiliki kebebasan dalam meilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
      • Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatnanya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
      • Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
      • Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
                    Dengan demikian perkonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya :
        Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
          Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja
            Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keingian sang monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.
                          Meskipun awal perkembangan pereokonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perokonomian libelaris dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak libelaris dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak pereonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru. Faktor-faktor penyebab beberapa sistem perekonomian Indonesia adalah :
              • Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, sehingga keputusan yaang dibuat cenderung menitik beratkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
              • Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya di alokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
              • Adanya kecenderunagn terpengaruh untuk mennggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
                            Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti berikut :
                1. Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya nilai eksport kita.
                2. Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek mercu suar
                * Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru
                            Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang diinginkan oleh rakyat Indonesia. Setelah begitu sulit melalui masa penuh tantangan. Dan pada akhirnya para wakil rakyat sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila. Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde baru yahg ditujukan untuk :
                1. Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem perekonomian yang lama
                2. Menurunkan dana mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi.
                            Berdasarkan pada sumber yang dapat di percaya tercata bahwa :
                            Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
                            Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
                            Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85 %
                            Tingkat inflasi tahun 1969 sbesar 9,9 %
                            Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama (REPELITA 1) baru dimulai pada tahun 1969.

                2.2 Pelaku-pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian Indonesia

                            Setiap negara mempunyai permasalahan ekonomi dan setiap negara mempunyai cara tersendiri dalam mengatasinya. Ada negara yang dengan tegas menentukan bahwa pemerintah yang harus mengatasi setiap masalah ekonomi, dan pemerintahlah pula yang mengatur semua kegiatan ekonomi. Sebaliknya ada negara yang berpendapat bahwa dalam mengatasi setiap masalah ekonomi dan mengatur semua kegiatan ekonomi diserahkan pada pihak swasta. Selain itu ada juga negara yang mencari jalan tengah antara keduanya. Bagaimana setiap negara menjawab permasalahan-permasalahan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang dianutnya. Dalam rangka menjalankan sistem ekonominya, negara akan membutuhkan pelaku-pelaku ekonomi.
                            Terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia, yaitu perusahaan negara (pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling bekerja sama dengan baik pula dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian sikap saling mendukung di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan ekonomi kerakyatan.
                            1. Pemerintah (BUMN)
                a. Pemerintah sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi
                            Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
                       * Kegiatan produksi
                            Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi, mendirikan perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat berbentuk Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum (Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan). BUMN memberikan kontribusi yang positif untuk perekonomian Indonesia. Pada sistem ekonomi kerakyatan, BUMN ikut berperan dalam menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pelaksanaan peran BUMN tersebut diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian, seperti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, manufaktur, pertambangan, keuangan, pos dan telekomunikasi, transportasi, listrik, industri, dan perdagangan serta konstruksi. BUMN didirikan pemerintah untuk mengelola cabang-cabang produksi dan sumber kekayaan alam yang strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Misalnya PT Dirgantara Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), PT Pos Indonesia, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta untuk mengendalikan sektor-sektor yang strategis dan yang kurang menguntungkan.
                  * Kegiatan konsumsi
                            Seperti halnya yang telah kalian pelajari pada bab 8 mengenai pelaku-pelaku ekonomi, pemerintah juga berperan sebagai pelaku konsumsi. Pemerintah juga membutuhkan barang dan jasa untuk menjalankan tugasnya. Seperti halnya ketika menjalankan tugasnya dalam rangka melayani masyarakat, yaitu mengadakan pembangunan gedung-gedung sekolah, rumah sakit, atau jalan raya. Tentunya pemerintah akan membutuhkan bahan-bahan bangunan seperti semen, pasir, aspal, dan sebagainya. Semua barang-barang tersebut harus dikonsumsi pemerintah untuk menjalankan tugasnya. Contoh-contoh mengenai kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah masih banyak, seperti membeli barang-barang untuk administrasi pemerintahan, menggaji pegawai-pegawai pemerintah, dan sebagainya.
                        * Kegiatan distribusi
                            Selain kegiatan konsumsi dan produksi, pemerintah juga melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menyalurkan barang-barang yang telah diproduksi oleh perusahaanperusahaan negara kepada masyarakat. Misalnya pemerintah menyalurkan sembilan bahan pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin melalui BULOG. Penyaluran sembako kepada masyarakat dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh pemerintah harus lancar. Apabila kegiatan distribusi tidak lancar akan memengaruhi banyak faktor seperti terjadinya kelangkaan barang, harga barang-barang tinggi, dan pemerataan pembangunan kurang berhasil. Oleh karena itu, peran kegiatan distribusi sangat penting.
                b . Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan Ekonomi
                            Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak hanya berperan sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap jalannya roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
                2. Swasta (BUMS)
                            BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya mengandalkan kekuatan pemilikan modal. Perkembangan usaha BUMS terus didorong pemerintah dengan berbagai kebijaksanaan.
                Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini telah memasuki berbagai sektor kehidupan antara lain di bidang perkebunan, pertambangan, industri, tekstil, perakitan kendaraan, dan lain-lain. Perusahaan swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan asing.
                3.      Koperasi
                     Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi denga melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.







                TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA - MINGGU KE - 1


                MINGGU KE - 1
                “SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA”
                1.1 Pengertian Sistem
                Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai: keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Sedangkan sistem ekonomi secara singkat dan umum dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi mencakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran.
                1.2  Perkembangan Sistem Perekonomian
                            Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
                A.    SISTEM EKONOMI PASAR (LIBERAL)
                      System ekonomi pasar dikemukakan oleh Adam Smith yang dimuat dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the wealth of Nation.
                Ciri system ekonomi pasar adalah sebagai berikut :
                a.            Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
                b.            Kegiatan ekonomi di semua sector dilakukan oleh pihak swasta
                c.            Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi.
                d.           Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
                e.            Setiap orang diberi kebebasan dalam memakai barang dan jasa
                f.             Semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba.
                g.           Berlakunya persaingan secara bebas.

                Kebaikan system ekonomi pasar adalah :

                a. Adanya persaingan mendorong manusia atau individu untuk terus maju dan            bertindak secara efektid dan efisiien.
                b. Tiap-tiap individu bebas memilih pekerjaan yang disukai sesuai dengan minat dan   bakatnya.
                c. Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
                d. Kebebasan memilih alat-alat produksi dan modal.

                Keburukan system ekonomi pasar adalah :
                a.  Persaingan dapat menyebabkan terjadinya penindasan dan monopoli.
                b.  Karena motif memperoleh laba, tiap-tiap individu hanya mementingkan diri sendiri sehingga pemerataan pendapatan sulit dicapai atau tidak merata.
                c.  Sulit menghindarkan naik turunnya kehidupan ekonomi sehingga krisis ekonomi lebih mungkin sering terjadi.
                d. Timbulnya dampak imbasan.

                B.     Sistem Ekonomi Kapitalis
                            Sistem Ekonomi Kapitalis adalah system ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Dalam system ini pemerintah dapat ikut campur atau tidak sama sekali dalam system ekonomi ini.
                            Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis :
                • Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
                • Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
                • Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
                • Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
                • Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
                • Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
                • Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
                              Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis :
                  1. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
                  2. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
                  3. Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
                                Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis :
                    1. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
                    2. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas  (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
                      C.    Sistem Ekonomi Sosialis
                                  Suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.
                                  Ciri-ciri Sistem ekonomi sosialis :
                      • Lebih mengutamakan kebersamaan
                      • Peran pemerintah aktif
                      • Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
                                    Kelebihan sistem ekonomi Sosialis :
                        1. Disediakannya kebutuhan pokok oleh pemerintah
                        2. Kegiatan ekonomi didasarkan perencanaan negara
                        3. Produksi dikelola oleh Negara
                                    Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis :
                        1. Sulit melakukan transaksi
                        2. Membatasi kebebasan
                        3. Mengabaikan pendidikan moral
                          D.    Sistem Ekonomi Campuran
                                   Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.
                                     Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
                          • Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata
                          • Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah
                          • Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah 
                            • Kebaikan sistem ekonomi campuran : 
                          • Kebebasan berusaha
                          • Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
                          • Lebih mementingkan umum dari pada pribadi 
                            • Kelemahan sistem ekonomi campuran :
                            • Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
                            • Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan
                              Sumber :
                              www.google.com

                              Jumat, 02 Maret 2012

                              MISTERI SHOLAT SUBUH


                              MISTERI SHOLAT SUBUH
                              Memang mudahnya lidah mengucapkan kalimat “Islam” namun alangkah sulitnya menancapakan “Iman” didalam hati manusia .


                              Kebanyakan ungkapan lidah tidak sesuai dengan keyakinan hati. Begitu pula beribu ungkapan lisan tidak sesuai dengan amal perbuatan

                              Mukmin yang benar adalah sesuai antara perkataan dan perbuatannya. Perkataannya sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya.

                              Orang munafik, secara lahiriah kelihatan bagus dan bersih, namun hatinya keras bagaikan batu.


                              Allah mengetahui apa-apa yang ada dalam hati, dan mengetahui mata yang tidak jujur dan apa yang tersembunyi didalam dada.

                              Allah berfirman perihal orang-orang munafik :



                              “Jika mereka berangkat bersama-sama kamu,niscaya mereka tidak menambah kamu selain kerusakan belaka. Tentu mereka bergegas-gegas maju kemuka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan diantaramu:Sedang diantara kamu ada yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim” (At-Taubah:47).


                              Jadi Rahmat Allah yang dikaruniakan kepada orang mukmin, mengharuskan adanya Ujian. Ujian untuik membedakan antara mukmin dan munafik, antara yang Jujur dan yang dusta.


                              Ujian Yang Berat

                              Inilah ujian yang berat sesungguhnya bagi orang mukmin, namun bukan hal yang tidak mungkin untuk dilaksanakannya. Yakni : Sholat Subuh.

                              Nilai tertinggi dalam ujian ini adalah :


                              Bagi seorang laki-laki : adalah Sholat subuh secara rutin berjamaah di masjid.

                              Bagi seorang Perempuan : adalah melaksanakan sholat subuh tepat pada waktunya di rumah.

                              Rasulullah bersabda :

                              “Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi seorang munafik adalah Sholat Isya’ dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung didlamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak. Sesungguhnya aku ingin menyuruh melaksanakan sholat,lalu sholat itu ditegakkan, kemudian aku perintahkan sesorang untuk mengimami sholat bersama orang-orang. Kemudian beberapa lelaki berangkat bersamaku dengan membawa kayu terikat, mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri sholat berjama’ah, sehingga aku bakar rumah mereka”.

                              ( HR Al-Bukhari dan Muslim)

                              “Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian sholat di masjid. Sedangkan sholat merekadidalam rumah adalah lebih baik. (HR.Abu Dawud)

                              Apabila Rasullullah meragukan keimanan seseorang, maka beliau menelitinya pada saat sholat subuh. Apabila beliau tidak mendapatinya ,maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati.

                              Orang Munafik tidak tahu kebaikan yang terkandung dalam sholat Subuh berjamaah. Sekiranya mereka tahu kebaikan yang ada didalamnya, niscaya mereka akan pergi.



                              Saya pernah berbincang-bincang dengan kawan masalah sholat subuh. Salah seorang dari mereka berkata “ Alhamdullilah, saya keluar rumah pada pagi hari setelah sholat subuh”.

                              Dengan santai saya bertanya “Kapan anda bangun tidur ?”

                              “Kira-kira jam 07.30, pertama kali yang saya lakukan adalah wudhu dan sholat subuh “


                              Saya menimpali perkataannya “ Subhanallah, itu sudah lewat waktu shubuh .!”


                              Dia berkata, “Apa maksud anda ? bukankah waktu setiap sholat itu sejak awal waktu datangnya sholat sampai datang sholat berikutnya ?


                              Saya menjawab “ apa yang anda katakan memang berlaku untuk waktu semua sholat, kecuali sholat subuh “.


                              Betapa mengherankannya perkataan teman saya itu,alangkah sedihnya dengan kenyataan ini. Betapa minimnya pengetahuan oring-orang Islam sehingga mengetahui batasan sholat saja tidak tahu.


                              Rasulullah bersabda :

                              “Waktu sholat subuh dari terbit fajar sampai matahari terbit”

                              (HR. Muslim)

                              Sebagaimana disebutkan dalam riwayatAl-Bukhari dan Muslim :


                              “Amal yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah sholat (tepat) pada waktunya. “


                              Abdullah bertanya, “Kemudian apa lagi ?” Beliau menjawab “Berbuatlah baik kepada orang Tua”

                              Abdullah bertanya lagi “Kemudian apalagi ?” Rasulullah menjawab, “Jihad Fi Sabillilah”

                              Marilah kita merenungi, bagaimana Rasullullah mendahulukan shalat tepat pada waktunya, daripada berbuatlah baik kepada orang Tua yang begitu besar pahalanya. Dan bagaimana beliau lebih mendahulukannya atas jihad fi sabillilah yang merupakan puncaknya Islam.