Artikel Berpola Deduktif
PEMERINTAH TAK BISA JAGA HARGA,
KENAIKAN UPAH BURUH JADI SIA-SIA
Sekretaris
Apindo, Suryadi Sasmita mengatakan,
selama ini setiap kenaikan upah selalu diiringi kenaikan harga. Pemerintah
disebut gagal dalam menjaga harga. Beliau juga
menambahkan, "Kenaikan upah jadi
percuma karena pemerintah tidak menjaga harga barang. Di China harga breakfast
(sarapan) 30 tahun lalu itu 1.000 yen dan sekarang masih segitu. Pemerintah
harus jaga lonjakan harga ini," kata Suryadi di Gran Melia, Jakarta,
Rabu (6/11).
Selama
ini pemerintah melakukan upaya kenaikan harga dengan cara operasi pasar yang
sifatnya hanya temporer. Seharusnya upaya yang
dilakukan adalah jangka panjang, seperti peningkatan produksi serta
perlindungan harga terhadap barang kebutuhan pokok. Selain itu
pemerintah seharusnya memihak kepada petani dengan memberi subsidi pupuk.
Kenaikan harga disebabkan tidak adanya batasan harga jual
dari pemerintah, selain itu harus ada koordinasi yang baik antara pelaku usaha
serta pemerintah daerah guna menjaga stabilisasi harga, kelancaran pasokan, dan
jumlah produksi di tiap daerah bagi setiap komoditas pangan.
Penyebab kenaikan harga kebutuhan
pokok lainnya disebabkan oleh kenaikan
harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp.6.500/liter. Kebutuhan pokok yang
mengalami kenaikan adalah Sembilan Bahan Pokok, seperti Beras, Gula , Sayur
mayur, Daging, Susu, Telur, Minyak tanah, Garam beryodium dan bernatrium.
Dengan kenaikan harga bahan pokok dan BBM maka wajarlah masyarakat menganngap kenaikan
upah buruh sia-sia.
Catatan
: Kalimat utama terletak pada paragraf pertama yang di cetak tebal (bold)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar